Minggu, 09 Februari 2014

kita





Kita. Satu kata dan satu arti, aku dan dia. Terkadang 'KITA' membuat seseorang menjadi nyaman. Bahkan tanpa 'KITA' seseorang menjadi nyaman. Semuanya telah berlalu, berlalu menjadi sebuah kenangan pahit diantara AKU dan DIA. KITA yang telah membuat perpisahan, kenapa harus ada KITA yang akhirnya membuat perpisahan? . Andaikan AKU dan DIA tanpa 'KITA' mungkin tak akan ada uraian kisah abu abu diantara kami. Semuanya terlambat, terlambat menyibak secuil kenangan manis antara AKU dan DIA, semuanya tertutup kisah abu itu. Dan aku yakin diantara kisah abu itu terdapat selembar makna indah untuk aku. Yang dia kirimkan untuk aku. Sekarang kami berbeda. Dia pada tempat yang sangat tenang dan aku masih menguji imanku disini. Disini, aku berusaha menyibak kembali bagian bagian itu. Melihat kembali saat dia masih disini. Seumpan senyum aku torehkan diantara kenangan KITA, meski mustahil tak akan terulang kembali. Percayalah AKU dan DIA. KITA. Akan terulang kembali disana, dimasa yang berbeda, dimasa yang abadi

-diahdwi-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar