Selasa, 18 Februari 2014

I Adore You

-Adore You milik Miley Cyrus- mengalun mengiringi istirahat pertama di Sekolah Strata bangsa. Langit yang cerah berpadu dengan lagu miley ditambah tiupan angin yang menerbangkan setiap helai rambut gadis ini. Ia menyelipkan beberapa helai rambut ke pangkal telinganya agar tidak menutupi wajah cantik gadis ini. Gadis yang berpawakan tinggi langsing, kulit putih susu dengan wajah yang berhias bingkai mata coklat almond. Ia sedang duduk di taman samping sekolah. ‘’aku mau tanya sesuatu sama kamu’’ .’’ tanya apa? Aku sibuk’’ dua insane sedang merasakan sepoinya angin yang berhembus. Cocok untuk menikmati waktu bersama dengan pasangan.


Entah apakah ini terakhir kalinya dia menikmati suasana seperti ini dengan pria di sampingnya. ‘’aku mohon sebentar saja. Setelah ini kamu boleh pergi—‘’ gadis manis ini menarik nafasnya dalam dalam sambil memejamkan matanya dan mencoba mengontrol produksi air matanya agar tidak tumpah ‘’apa kamu masih sayang sama aku?’’ tanya gadis ini dengan hati –hati, “sure” jawab pria jangkung  hitam manis itu. “bullshit. Aku tahu perlahan rasa itu kamu hapus dari aku. ” tandasnya tanpa melihat pria jangkung itu.


“masih ingat sama janji yang dulu?” .”yy-ya” . “bullshit! Bahkan untuk menjawabpun kamu sedikit berfikir” gadis ini mulai menatap intens mata coklat madu pria di sampingnya itu sambill menteskan air matanya . “aku gak suka air mata” serunya dengan tegas, tangannya mengepal dan membuang muka “tapi kamu yang buat air mata ini ada” ucapnya lirih sambil menunduk. “apa kamu ingin kita putus?” . “nggak!” jawab pria ini dengan cepat. “sayangnya aku lebih suka jawaban dari mata daripada mulut seseorang. Di situlah letak kejujuran berada” gadis ini menatap lurus kedepan. “aku minta maaf’’ ucap gadis ini lirih “maaf kalau sekarang aku nggak bisa menjadi kunci lagi dari gembok kita. Kunci itu mulai berkarat seiring tidak ada yang memperhatikannya. Walaupun gembok itu tetap di rawat dan di jaga percuma tidak ada pasangannya. Dan kamu harus mengganti kunci yang berkarat itu dengan yang baru, bukan aku” .


Pria itu mendekat dengan memegang kedua bahu gadis di depannya ini. Menelusuri setiap celah kornea matanya “walaupun kuncinya bisa di duplikat, tapi hati nggak mungkin di umpakan seperti gembok dan kunci. Kebanyakan orang memang bisa me-ngumpakannya tapi dalam prinsip ku. Aku dan kamu nggak bisa! . walaupun gembok itu sudah ada kunci yang baru tapi dengan kunci yang berkarat itulah pertama kalinya gembok terkunci” . gadis ini hanya bisa diam seribu bahasa. “aku tahu. tapi lambat laut salah satunya akan berkarat terlebih dahulu entah itu gembok atau kuncinya” balas gadis ini. “kalu begitu aku akan menunggu gembok ini berkarat lalu membuangnya, aku akan melakukannya seperti yang kau lakukan. Kita awali dengan saling mengunci satu hati dan kita akhiri dengan membuang sebagian hati kita lalu di susul sebagiannya juga” balas pria ini.


 Ya! Meskipun di buangnya berbeda tempat tetapi tidak ada satupun kunci yang cocok dengannya karena setiap gembok dan kunci di ciptakan untuk saling berpasangan. Gadis ini tersenyum. Sangat sakit memang, harus mengakhiri sebuah hubungan yang awalnya manis. Namun, kita hanyalah sebagai wayang dengan waktu sebagai sang dalang. Terus berputar ke depan menciptakan adegan-adegan yang sulit di duga. Saat ini sang dalang tampaknya sedang membuat cerita bahwa dua wayang yang di mainkannya harus berpisah. Suatu saat, sang dalang akan membuat skenario cerita bagian ke-dua untuk dua tokoh wayangnya yang harus di selesaikan endingnya. Yang mungkin lebih baik dari episode pertama. “ I Adore You” ucap  gadis ini di akhir perkataannya sambil tersenyum miris. “too.. kau adalah masa depanku yang lepas untuk sementara” balas pria ini sambil menarik kedua ujung bibirnya membentuk sebuah senyum perpisahan dan memeluk gadisnya untuk terakhir kalinya.


 -diah dwi-




Tidak ada komentar:

Posting Komentar