-Adore You
milik Miley Cyrus- mengalun mengiringi istirahat pertama di Sekolah Strata
bangsa. Langit yang cerah berpadu dengan lagu miley ditambah tiupan angin yang
menerbangkan setiap helai rambut gadis ini. Ia menyelipkan beberapa helai
rambut ke pangkal telinganya agar tidak menutupi wajah cantik gadis ini. Gadis
yang berpawakan tinggi langsing, kulit putih susu dengan wajah yang berhias
bingkai mata coklat almond. Ia sedang duduk di taman samping sekolah. ‘’aku mau
tanya sesuatu sama kamu’’ .’’ tanya apa? Aku sibuk’’ dua insane sedang
merasakan sepoinya angin yang berhembus. Cocok untuk menikmati waktu bersama
dengan pasangan.
Entah apakah
ini terakhir kalinya dia menikmati suasana seperti ini dengan pria di
sampingnya. ‘’aku mohon sebentar saja. Setelah ini kamu boleh pergi—‘’ gadis
manis ini menarik nafasnya dalam dalam sambil memejamkan matanya dan mencoba
mengontrol produksi air matanya agar tidak tumpah ‘’apa kamu masih sayang sama
aku?’’ tanya gadis ini dengan hati –hati, “sure” jawab pria jangkung hitam manis itu. “bullshit. Aku tahu perlahan rasa itu kamu hapus dari aku. ”
tandasnya tanpa melihat pria jangkung itu.
“masih ingat
sama janji yang dulu?” .”yy-ya” . “bullshit!
Bahkan untuk menjawabpun kamu sedikit berfikir” gadis ini mulai menatap intens
mata coklat madu pria di sampingnya itu sambill menteskan air matanya . “aku
gak suka air mata” serunya dengan tegas, tangannya mengepal dan membuang muka
“tapi kamu yang buat air mata ini ada” ucapnya lirih sambil menunduk. “apa kamu
ingin kita putus?” . “nggak!” jawab pria ini dengan cepat. “sayangnya aku lebih
suka jawaban dari mata daripada mulut seseorang. Di situlah letak kejujuran
berada” gadis ini menatap lurus kedepan. “aku minta maaf’’ ucap gadis ini lirih
“maaf kalau sekarang aku nggak bisa menjadi kunci lagi dari gembok kita. Kunci
itu mulai berkarat seiring tidak ada yang memperhatikannya. Walaupun gembok itu
tetap di rawat dan di jaga percuma tidak ada pasangannya. Dan kamu harus
mengganti kunci yang berkarat itu dengan yang baru, bukan aku” .
Pria itu mendekat
dengan memegang kedua bahu gadis di depannya ini. Menelusuri setiap celah
kornea matanya “walaupun kuncinya bisa di duplikat, tapi hati nggak mungkin di
umpakan seperti gembok dan kunci. Kebanyakan orang memang bisa me-ngumpakannya
tapi dalam prinsip ku. Aku dan kamu nggak bisa! . walaupun gembok itu sudah ada
kunci yang baru tapi dengan kunci yang berkarat itulah pertama kalinya gembok
terkunci” . gadis ini hanya bisa diam seribu bahasa. “aku tahu. tapi lambat
laut salah satunya akan berkarat terlebih dahulu entah itu gembok atau
kuncinya” balas gadis ini. “kalu begitu aku akan menunggu gembok ini berkarat
lalu membuangnya, aku akan melakukannya seperti yang kau lakukan. Kita awali
dengan saling mengunci satu hati dan kita akhiri dengan membuang sebagian hati
kita lalu di susul sebagiannya juga” balas pria ini.
Ya! Meskipun di buangnya berbeda tempat tetapi
tidak ada satupun kunci yang cocok dengannya karena setiap gembok dan kunci di
ciptakan untuk saling berpasangan. Gadis ini tersenyum. Sangat sakit memang,
harus mengakhiri sebuah hubungan yang awalnya manis. Namun, kita hanyalah
sebagai wayang dengan waktu sebagai sang dalang. Terus berputar ke depan menciptakan
adegan-adegan yang sulit di duga. Saat ini sang dalang tampaknya sedang membuat
cerita bahwa dua wayang yang di mainkannya harus berpisah. Suatu saat, sang
dalang akan membuat skenario cerita bagian ke-dua untuk dua tokoh wayangnya
yang harus di selesaikan endingnya.
Yang mungkin lebih baik dari episode pertama. “ I Adore You” ucap gadis ini di akhir perkataannya sambil
tersenyum miris. “too.. kau adalah masa depanku yang lepas untuk sementara”
balas pria ini sambil menarik kedua ujung bibirnya membentuk sebuah senyum
perpisahan dan memeluk gadisnya untuk terakhir kalinya.
-diah dwi-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar